keterangan

Pengunjung yang baik adalah pengunjung yang meninggalkan jejak, yaitu berupa komentar. Sangat disarankan dan diharapkan untuk meninggalkan komentar

Sabtu, 25 Februari 2012

Renungan Sore


Alkisah, ada seorang anak bernama Anton. Dia berasal dari keluarga yang sangat kaya, dan ia adalah anak tunggal. Apakah sifat dan kelakuannya baik? Tidak. Dia anak yang sangat nakal, suka berkelahi, suka mencari keributan, dan mengganggu orang yang lemah, dan sudah berkali-kali mendapat SPO (surat pemanggilan orang tua). Orang tua nya pun sudah bingung dan pasrah terhadap kelakuan anaknya.


"Pokoknya Anton ingin motor dan hp ku kembali!" bentak Anton kepada ayahnya. "Emang kamu mau ngapain? Mau kebut-kebutan lagi? Mau dapat SPO lagi? Papa malu setiap kali dipanggil ke sekolah karena tingkah mu!" kata ayahnya dengan nada marah. "Gak usah bahas itu deh! Ya sukaku dong mau ngapai, aku udah gede, papa gak usah sok sok ngatur aku! Mending aku pergi dari rumah ini!" "AAA!!!! Ribut-ribut apa ini? Anton, sadar nak! kamu jangan begitu nak!" teriak ibunya. "Ini nih hasil didikanmu! Ngurus anak ga benar!" "Udah lah! gak usah bikin aku bete ya, aku pergi ajalah, mending aku nginap di rumah temanku!" lalu Anton pergi meninggalkan orang tuanya dan rumahnya. Ia sudah muak dengan orang tuanya. Sementara ibunya dirumah masih menangis terus, dan ayahnya masih sanngat emosi.

Sesampai di rumah temannya, ia meminta izin kepada temannya untuk meminjam komputer dan modem, karena dia ingin buka twitter. Temannya memberikannya. Di twitter, ia pun mencurahkan semua yang terjadi padanya, dan juga menjelek-jelekkan orangtuanya. Sesudah menge-tweet keluhan dan menghina orang tuanya, akhirnya hatinya lega. Dan lalu ia pun tidur di rumah temannya.

Malam minggu, jadwalnya Anton untuk berkumpul dengan teman-temannya. Salah satu temannya, bernama Rudi, menagih janji Anton untuk balapan motor dengannya. Anton pun bingung dan mengelak, karena dia tidak punya motor, akhirnya Rudi menyuruh teman-temannya yang lain untuk meminjamkan motor kepada Anton. 

Mereka pun bersiap-siap di garis start. 1......2.......3....... GO! Balapan pun dimulai, dijalan raya yang masih beberapa mobil yang lewat. Di tengah lintasan mereka, Rudi disenggol mobil bewarna hitam (sengaja tidak menyebutkan merk nya) dan akhirnya Rudi terjengkal. Mobil hitam itu oleng dan akhirnya menabrak pohon tak jauh dengan tempat Rudi jatuh. Anton yang melihat kejadian itu langsung membawa Anton ke rumah sakit, dan tidak memerdulikan mobil hitam yang ringsek karena tabrakan denga pohon itu. Dalam pikirannya, ia tidak ingin temannya meninggal. Anton terkenal sangat solid dan akrab dengan teman satu geng nya. 

Setelah sampai di rumah sakit, Rudi langsung diberi perawatan medis, dan Anton pergi ke halaman rumah sakit untuk merokok. Ketika ia menikmati rokoknya, ia melihat seorang anak berpakaian kumal membopong ibunya yang sedang sakit. Sambil menangis ia berkata kepada ibunya, "Ma, sabar ya ma, pokonya aku sayang mama, pokonya aku akan terus mencari uang untuk biaya berobat mama!" Anton melihat anak itu, dan akhirnya mengacuhkan mereka. Bagi Anton, ngapai sih sok-sok baik membantu orang, biarlah mereka berusaha. Tak beberapa lama, anak tesebut berteiak histeris, "Mamaaaa! Jangan pergi maaa!!! Mama masih hidup kan? Mamaaaaa!!!!!!" Orang sekitar yang  melihat kejadian itu langsung membantu anak itu dan membawa ibunya kedalam rumah sakit. Tiba-tiba Anton teringat dengan orangtuanya, dan langsung masuk ke dalam rumah sakit.

Didalam rumah sakit, ia memakai telepon umum disana dan menelepon ke rumahnya. Tetapi tidak ada yang mengangkat. Anton semakin cemas dengan keadaan orang tuanya, dan akhirnya memutuskan untuk pulang kembali ke rumahnya dan meminta maaf kepada orang tuanya. Tetapi disaat ia mau beranjak pergi, seorang bapak paruh baya menegurnya dan bertanya, "Hai anak muda, kamu kan yang membawa temanmu yang kecelakaan di jalan X kan? Apakah kamu tidak bertanggung jawab dengan mobil hitam yang menabrak pohon itu?" "Oh iya, saya lupa pak dengan mobil itu!" jawab Anton. "Ah bagaimana kamu ini, ayo ikut saya melihat mereka di ruang mayat!" "Hah? di ruang mayat? Mereka meninggal Pak?" "Iya, mereka meninggal di tempat, korbannya ada 2 orang. Tapi saya yakin, kamu sangat mengenal dengan mereka." "Ah bisa saja bapak ini. Jangan bercanda dong Pak!" "Pokoknya ikut saja, pasti kamu kenal!"

Anton pun mengikuti perintah bapak itu, lalu pergi ke ruang mayat. Disana ia diperintahkan untuk membuka kain yang menutupi para korban. Ketika ia sudah membuka kain itu, terkejutlah dia, dan akhirnya ia menangis histeris, dan ketika ia melihat kepada bapak paruh baya itu, ia menghilang. Di ruang mayat itu Anton melihat keadaan orang tuanya yang meninggal akibat kecelakaan itu. Ia sungguh sangat menyesal atas kelakuan dia kepada orangtuanya. Tapi apa boleh daya, orang tuanya kini sudah tiada. 


Pesan yang ingin disampaikan :
Ingatlah bahwa tanpa kehadiran orang tua, kita ini tidak ada. Dan berbuat baiklah kepada orang tuamu, sebelum orang tua mu meninggalkan mu. Keluarga adalah segalanya, dan orang tua harus kita hormati. Masih banyak anak-anak yang orang tuanya sudah meninggal, dan ingin sekali mereka memiliki orang tua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar