Alkisah, ada seorang anak bernama
Anton. Dia berasal dari keluarga yang sangat kaya, dan ia adalah anak tunggal.
Apakah sifat dan kelakuannya baik? Tidak. Dia anak yang sangat nakal, suka
berkelahi, suka mencari keributan, dan mengganggu orang yang lemah, dan sudah
berkali-kali mendapat SPO (surat pemanggilan orang tua). Orang tua nya pun
sudah bingung dan pasrah terhadap kelakuan anaknya.
"Pokoknya Anton ingin motor dan
hp ku kembali!" bentak Anton kepada ayahnya. "Emang kamu mau ngapain?
Mau kebut-kebutan lagi? Mau dapat SPO lagi? Papa malu setiap kali dipanggil ke
sekolah karena tingkah mu!" kata ayahnya dengan nada marah. "Gak usah
bahas itu deh! Ya sukaku dong mau ngapai, aku udah gede, papa gak usah sok sok
ngatur aku! Mending aku pergi dari rumah ini!" "AAA!!!! Ribut-ribut
apa ini? Anton, sadar nak! kamu jangan begitu nak!" teriak ibunya.
"Ini nih hasil didikanmu! Ngurus anak ga benar!" "Udah lah! gak
usah bikin aku bete ya, aku pergi ajalah, mending aku nginap di rumah
temanku!" lalu Anton pergi meninggalkan orang tuanya dan rumahnya. Ia
sudah muak dengan orang tuanya. Sementara ibunya dirumah masih menangis terus,
dan ayahnya masih sanngat emosi.
Sesampai di rumah temannya, ia
meminta izin kepada temannya untuk meminjam komputer dan modem, karena dia
ingin buka twitter. Temannya memberikannya. Di twitter, ia pun mencurahkan
semua yang terjadi padanya, dan juga menjelek-jelekkan orangtuanya. Sesudah
menge-tweet keluhan dan menghina orang tuanya, akhirnya hatinya lega. Dan lalu
ia pun tidur di rumah temannya.
Malam minggu, jadwalnya Anton untuk
berkumpul dengan teman-temannya. Salah satu temannya, bernama Rudi, menagih
janji Anton untuk balapan motor dengannya. Anton pun bingung dan mengelak,
karena dia tidak punya motor, akhirnya Rudi menyuruh teman-temannya yang lain
untuk meminjamkan motor kepada Anton.
Mereka pun bersiap-siap di garis start.
1......2.......3....... GO! Balapan pun dimulai, dijalan raya yang masih
beberapa mobil yang lewat. Di tengah lintasan mereka, Rudi disenggol mobil
bewarna hitam (sengaja tidak menyebutkan merk nya) dan akhirnya Rudi
terjengkal. Mobil hitam itu oleng dan akhirnya menabrak pohon tak jauh dengan
tempat Rudi jatuh. Anton yang melihat kejadian itu langsung membawa Anton ke
rumah sakit, dan tidak memerdulikan mobil hitam yang ringsek karena tabrakan
denga pohon itu. Dalam pikirannya, ia tidak ingin temannya meninggal. Anton
terkenal sangat solid dan akrab dengan teman satu geng nya.
Setelah sampai di rumah sakit, Rudi
langsung diberi perawatan medis, dan Anton pergi ke halaman rumah sakit untuk
merokok. Ketika ia menikmati rokoknya, ia melihat seorang anak berpakaian kumal
membopong ibunya yang sedang sakit. Sambil menangis ia berkata kepada ibunya,
"Ma, sabar ya ma, pokonya aku sayang mama, pokonya aku akan terus mencari
uang untuk biaya berobat mama!" Anton melihat anak itu, dan akhirnya mengacuhkan
mereka. Bagi Anton, ngapai sih sok-sok baik membantu orang, biarlah mereka
berusaha. Tak beberapa lama, anak tesebut berteiak histeris, "Mamaaaa!
Jangan pergi maaa!!! Mama masih hidup kan? Mamaaaaa!!!!!!" Orang sekitar
yang melihat kejadian itu langsung membantu anak itu dan membawa ibunya
kedalam rumah sakit. Tiba-tiba Anton teringat dengan orangtuanya, dan langsung
masuk ke dalam rumah sakit.
Didalam rumah sakit, ia memakai
telepon umum disana dan menelepon ke rumahnya. Tetapi tidak ada yang
mengangkat. Anton semakin cemas dengan keadaan orang tuanya, dan akhirnya
memutuskan untuk pulang kembali ke rumahnya dan meminta maaf kepada orang
tuanya. Tetapi disaat ia mau beranjak pergi, seorang bapak paruh baya
menegurnya dan bertanya, "Hai anak muda, kamu kan yang membawa temanmu
yang kecelakaan di jalan X kan? Apakah kamu tidak bertanggung jawab dengan
mobil hitam yang menabrak pohon itu?" "Oh iya, saya lupa pak dengan
mobil itu!" jawab Anton. "Ah bagaimana kamu ini, ayo ikut saya
melihat mereka di ruang mayat!" "Hah? di ruang mayat? Mereka
meninggal Pak?" "Iya, mereka meninggal di tempat, korbannya ada 2
orang. Tapi saya yakin, kamu sangat mengenal dengan mereka." "Ah bisa
saja bapak ini. Jangan bercanda dong Pak!" "Pokoknya ikut saja, pasti
kamu kenal!"
Anton pun mengikuti perintah bapak
itu, lalu pergi ke ruang mayat. Disana ia diperintahkan untuk membuka kain yang
menutupi para korban. Ketika ia sudah membuka kain itu, terkejutlah dia, dan
akhirnya ia menangis histeris, dan ketika ia melihat kepada bapak paruh baya
itu, ia menghilang. Di ruang mayat itu Anton melihat keadaan orang tuanya yang
meninggal akibat kecelakaan itu. Ia sungguh sangat menyesal atas kelakuan dia
kepada orangtuanya. Tapi apa boleh daya, orang tuanya kini sudah tiada.
Pesan yang ingin
disampaikan :
Ingatlah bahwa tanpa kehadiran orang
tua, kita ini tidak ada. Dan berbuat baiklah kepada orang tuamu, sebelum orang
tua mu meninggalkan mu. Keluarga adalah segalanya, dan orang tua harus kita
hormati. Masih banyak anak-anak yang orang tuanya sudah meninggal, dan ingin
sekali mereka memiliki orang tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar